PENGHEMATANSUBSIDI PUPUK DAN DEVISA NEGARA Data empiris perbedaan penggunaan pupuk anorganik sebelum dan sesudah adanya pemakaian pupuk kandang pada usahatani padi di 4 provinsi di sajikan pada Tabel 2. Sebelum adanya pemakaian pupuk kandang, total pemakaian pupuk anorganik (terdiri dari pupuk urea, SP36/TSP, dan KCl) di tingkat petani Kelebihandan kekurangan ini penting diketahui sebelum pupuk ini akhirnya digunakan. Kekurangan 1. Harus digunakan dalam jumlah yang banyak karena unsur hara yang terkandung jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang dimiliki oleh pupuk anorganik. 2. Karena membutuhkan jumlah yang banyak, maka biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan BahanBaku Lebih Mudah Didapatkan. Bahan pupuk organik mudah untuk didapatkan. Anda bisa memanfaatkan bahan alami yang ada di sekitar lingkungan. Seperi tumbuhan, sisa organisme atau kotoran hewan ternak Anda. Bahan yang mudah didapatkan ini membuat Anda lebih mudah dalam membuat pupuk organik secara mandiri. Sehinggaaman bagi tubuh yang mengonsumsinya. 7). Memperbaiki ketersediaan hara dalam tanah dan pupuk mineral sehingga meningkat efisiensi penggunaannya. Hasil buah tomat meningkat dengan sistem pertanian organik. (Wahid Priyono) Selain kelebihan/dampak positif pertanian organik, simak juga beberapa dampak negatif/kekurangan/kelemahan dari Penggunaandalam jangka waktu panjang dan secara terus menerus dapat menimbulkan penyakit berbahaya seperti kanker. Selain berbahaya untuk kesehatan tubuh, pupuk anorganik juga menimbulkan polusi serta pencemaran lingkungan. Penggunaan pupuk kimia di areal persawahan yang berlebihan tidak jarang mematikan beberapa satwa di sungai. Pupuk Daripenjelasan yang dimukakan, selain banyak manfaat yang diperoleh pupuk anorganik mempunyai kelemahan. Pupuk anorganik hanya mengandung unsur makro saja, tidak memiliki unsur hara mikro. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk anorganik hanya diberikan pada akar tanaman dan diimbangi dengan penggunaan pupuk daun yang mengandung unsur hara mikro. . Pupuk merupakan produk yang digunakan untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Dimana pupuk ini salah satu mineral yang nantinya ikut ditaburkan dalam tanah atau media tanam, dengan tujuan untuk memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Selama ini, terdapat dua jenis pupuk yang dikenal yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. yuk simak perbedaan pupuk organik dan anorganik disini. 3 Perbedaan Jenis Pupuk Organik dan AnorganikBahan Baku PupukKandungan dan Manfaat PupukKelebihan dan Kekurangan Lantas, apa yang berbeda dari kedua jenis pupuk ini? Bahan Baku Pupuk Perbedaan paling dasar dari pupuk anorganik dengan organik adalah bahan baku pembuatan pupuk. Dimana kandungan unsur hara yang terdapat dari pupuk alami atau organik ini, berasal dari bahan bahan alami. Sedangkan pada pupuk anorganik, unsur yang dikandung berasal dari bahan sintesis atau bahan kimia yang dikombinasikan. Umumnya pupuk jenis organik akan terdiri dari pupuk kompos, gambut, kandang, rumput laut, dan juga guano. Dimana bahan baku dari pupuk tersebut bisa dari kotoran hewan, dedaunan hijau, ataupun campuran kedua jenis bahan. Biasanya dedaunan akan menghasilkan pupuk hijau, dimana pupuk ini merupakan pupuk yang berasal dari proses pelapukan tanaman. Seperti leguminosa atau kacang kacangan dan juga azola atau tanaman air yang mengandung nitrogen. Sedangkan pupuk kandang, bahan baku yang digunakan adalah kotoran hewan. Dimana kandungan unsur hara dalam pupuk jenis ini pun juga berbeda beda, tergantung dengan tidak adanya urin hewan dalam pupuk tersebut. Selain itu, juga ada jenis pupuk kompos. Yang mana pupuk satu ini berasal dari proses pelapukan bahan organik yang melalui proses biologis dengan bantuan organisme pengurai seperti bakteri, jamur dan kapang, atau mikroorganisme seperti cacing. Yang menjadi perbedaan pupuk organik dan anorganik, ialah pupuk anorganik tidak memanfaatkan bahan alami melainkan menggunakan bahan kimia pada proses pembuatannya. Dimana perpaduan antara bahan kimia yang terdapat dalam pupuk jenis ini akan menghasilkan kandungan unsur unsur makro yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Pupuk anorganik sendiri, terdiri dari pupuk anorganik tunggal dan majemuk. Pupuk jenis anorganik tunggal hanya mengandung satu jenis unsur makro, contohnya hanya mengandung nitrogen. Sedangkan untuk pupuk jenis anorganik majemuk akan memiliki kandungan unsur makro lebih dari satu, seperti perpaduan unsur nitrogen, kalium dan pospat atau perpaduan dari nitrogen dan sulfur saja. Dalam pupuk majemuk, maka unsur hara yang digunakan akan disesuaikan dengan unsur unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Kandungan dan Manfaat Pupuk Karena terbuat dari bahan bahan yang alami, sejenis pupuk kompos, pupuk hijau, dan juga pupuk kandang bisa mengandung hara mikro ataupun makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Dalam pupuk jenis ini juga terkandung zat zat pengatur yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Sedangkan pada pupuk anorganik, hanya ada unsur unsur makro yang berasal dari bahan bahan kimia yang ditambahkan pada pupuk. Yang mana unsur hara makro pada pupuk jenis satu inipun terbatas hanya pada unsur yang ditambahkan. Misalnya, pada pupuk Urea di dalamnya hanya terdapat unsur nitrogen. Atau pada pupuk NPK yang hanya mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium. Perbedaan pupuk organik dan anorganik bisa dilihat dari kandungan di dalamnya. Pupuk alami mengandung berbagai macam unsur makro seperti karbon, oksigen, hidrogen, fosfor, nitrogen, kalium, magnesium, sulfur, dan kalium. Selain itu, pupuk alami juga mengandung berbagai jenis unsur mikro seperti klor, besi, mangan, tembaga, boron, seng, dan molibdenum. Dalam pupuk alami juga terkandung berbagai ZPT, dimana ZPT ini berperan dalam mengatur budidaya tanaman. Pasalnya ZPT merupakan hormon pengatur tumbuhan yang digolongkan dalam lima jenis, yang terdiri dari sitokinin, auksin, etilen, inhibitor, dan giberelin. Manfaat dari penggunaan pupuk anorganik, akan disesuaikan dengan unsur hara yang ada dalam pupuk. Seperti nitrogen yang lebih banyak digunakan pada tumbuhan dalam fase vegetatif untuk pertumbuhan daun, cabang, dan batang. Dimana nitrogen akan memiliki peran dalam pembentukan protein, klorofil, lemak. Sementara itu, pupuk dengan kandungan kalium akan berperan dalam membantu proses pertumbuhan protein dan karbohidrat. Lantas, apa yang menjadi perbedaan pupuk organik dan anorganik? Saat pupuk buatan memiliki manfaat yang disesuaikan dengan unsur hara yang dikandung, maka pada pupuk alami akan memberikan lebih banyak manfaat sekaligus dalam satu jenis pupuk. Pasalnya, di dalam pupuk ini sudah terdiri dari unsur hara makro maupun mikro yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Kelebihan dan Kekurangan Pupuk alami memang dikenal memiliki unsur hara mikro dan makro yang lengkap, akan tetapi kandungan tersebut jumlahnya relatif sedikit. Sehingga, pemberian pupuk satu ini harus dalam jumlah yang agak banyak. Namun sebaliknya pupuk buatan yang sedikit mengandung unsur hara dengan jumlah terbatas atau tergantung pada jumlah bahan kimia yang ditambahkan, memiliki jumlah kandungan yang lebih banyak. sehingga tidak perlu terlalu banyak saat menggunakan pupuk. Perbedaan pupuk organik dan anorganik selanjutnya, pada pupuk alami tidak hanya menyediakan unsur hara saja. tetapi juga bisa memperbaiki sifat tanah, terutama sifat biologisnya. Menggunakan pupuk alami juga bisa untuk meningkatkan suplai nutrisi yang dapat diserap oleh tanaman, serta memperbaiki dan menjaga struktur tanah. Sedangkan pupuk anorganik hanya menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk buatan ini tidak dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menghasilkan nutrisi. Selain itu, penggunaan pupuk satu ini juga harus diberikan dalam takaran yang tepat. Sebab bisa memengaruhi karakteristik tanah. Pemakaian pupuk buatan yang berlebih, justru bisa merusak tanah. Saat memilih menggunakan pupuk alami, maka pupuk tersebut dapat menjadi penyangga pH tanah. Sehingga bisa menjaga keseimbangan pH tanah. Sedangkan, pupuk buatan sangat mungkin untuk memengaruhi keasaman tanah dan mengubahnya. Seperti pupuk dengan unsur hara sulfur, dimana unsur tersebut dengan cepat bisa mengubah keasaman tanah dengan cara menurunkan tingkat keasaman. Hal ini dikarenakan karakteristik ion sulfur di dalamnya. Sehingga penggunaan pupuk anorganik haruslah disesuaikan dengan karakteristik tanah. Dan itulah perbedaan pupuk organik dan anorganik. Demikian ulasan mengenai beberapa perbedaan yang terdapat pada pupuk organik dan pupuk anorganik. Dimana dari kedua jenis pupuk tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Tetapi jika digunakan dengan tepat, serta disesuaikan dengan kondisi tanaman dan tanah maka akan memberikan hasil yang maksimal. Sumber Gambar Anton M. from Getty Images ProTanah sebagai media tumbuh memang memiliki nutrisi untuk tumbuh kembang tanaman. Namun, pada kenyataannya kandungan nutrisi pada tanah tidak memenuhi kebutuhan tanaman. Maka dari itu, perlu dilakukan pemupukan. Hal ini bertujuan untuk menyuburkan dan memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Terdapat dua jenis pupuk yang lazim digunakan, yaitu pupuk organik dan pupuk OrganikPupuk organik berasal dari bahan-bahan organik seperti sisa tumbuhan dan kotoran hewan yang didekomposisi dikomposkan. Beberapa contoh pupuk organik adalah pupuk kandang dari kotoran hewan, pupuk kompos dari tumbuhan yang dibusukkan, dan pupuk hijau dari pembusukan daun. Jenis pupuk-pupuk tersebut mengandung nutrisi dalam bentuk nutrisi pada pupuk organik tidak hanya dapat menambah zat hara bagi tanah tetapi juga dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi. Unsur mikronutrien pada pupuk organik lebih lengkap dibandingkan dengan pupuk anorganik. Pupuk organik juga memiliki daya ikat tanah yang tinggi sehingga mampu membantu mencegah erosi. Selain itu, kelembaban tanah juga turut dijaga dengan pemberian pupuk organik. Bagi lingkungan, pupuk ini juga relatif lebih aman karena tidak mudah meninggalkan residu. Kelebihan lainnya adalah pupuk ini mudah dan murah untuk dibuat pupuk organik bersifat slow release sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyediakan hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Maka dari itu pula, pupuk organik diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak. Pupuk organik juga dapat menjadi pembawa hama dan penyakit tanaman atau biji-bijian yang akan menjadi gulma bagi tanaman AnorganikPupuk anorganik atau pupuk kimia berasal dari bahan anorganik dengan kandungan hara atau mineral tertentu. Contoh dari pupuk ini adalah urea mengandung unsur nitrogen, SP-36 mengandung unsur fosfor, dan NPK mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium. Jenis pupuk tersebut mengandung nutrisi dalam bentuk yang lebih pupuk anorganik adalah lebih cepat terurai sehingga lebih cepat diserap oleh tanaman. Maka dari itu, pupuk anorganik diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Penggunaan pupuk anorganik juga lebih mudah karena kandungan nutrisinya sudah terukur dan terkandung dalam bentuk konsentrat. Kekurangan pupuk anorganik adalah mudah meninggalkan residu kimia yang dapat mengganggu kesehatan tanah dan manusia. Residu tersebut juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan unsur hara dalam tanah. Selain itu, pupuk anorganik juga fast realease sehingga penerapannya harus lebih sering dilakukan. Pupuk anorganik juga relatif lebih mahal dan tidak dapat diproduksi Saja KeduanyaMelihat kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis pupuk, maka penggunaan keduanya dalam budidaya dapat dilakukan. Pupuk organik dan anorganik saling mendukung kelebihan dan menutupi kekurangan sehingga didapatkan pemupukan ideal. Pemupukan ideal ini mampu menciptakan tanaman yang sehat dan mampu menyerap unsur hara yang pemupukan tersebut dipengaruhi oleh faktor tanah, tanaman, dan teknik aplikasi. Pada mula penanaman dilakukan pemupukan dengan pupuk organik untuk membentuk tanah yang kokoh dan baik sifat fisik, kimia, dan biologisnya. Di sela-sela proses penanaman, pupuk anorganik dapat ditambahkan untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk anorganik tersebut disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, biasanya dilakukan pada fase pertumbuhan vegetatif, pertumbuhan generatif, dan saat pengisian buah atau biji. Setelah membaca artikel ini, Sobat Tania tidak perlu bingung lagi untuk memilih pupuk organik atau anorganik. Kombinasi keduanya dapat membantu pertumbuhan yang lebih baik bagi tanaman. Jika Sobat tania membutuhkan jasa analisa tanah untuk mengetahui kondisi N,P,K dalam tanah dan rekomendasi pemupukan, sila klik link berikutIngin tingkatkan panen? Download aplikasi Dokter Tania sekarangOleh Alma Cantika Aristia - Pupuk merupakan suatu zat yang ditambahkan pada tanah untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Salah satu jenis pupuk yang marak digunakan di bidang pertanian dan perkebunan adalah pupuk tahukah kamu bahwa pupuk kimia memiliki kekurangan dan kelebihan? Berikut adalah dampk positif serta dampak negatif penggunaan pupuk kimia! Dampak positif pupuk kimia Beberapa dampak positif penggunaan pupuk kimia, yaitu Menyuburkan Tanah Pupuk kimia dapat menyuburkan tanah yang tidak subur secara cepat. Hal tersebut karena pupuk kimia mengandung zat hara seperti nitrogen fosfor, kalium, belerang, magnesium, serta kalium yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Baca juga Klasifikasi Pupuk dan Manfaatnya Mempercepat Pertumbuhan Tanaman Keberadaan zat hara dan mineral penting dalam pupuk kimia dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pupuk kimia memiliki kandungan yang mudah terurai sehingga mineral di dalamnya dapat dengan cepat terserap oleh tanaman. Membuat tanaman tumbuh lebih cepat dan sehat juga terhindar dari hama penyakit. Lebih Efisien Pupuk kimia lebih efisien jika dibandingkan dengan pupuk organik. Hal ini dikarenakan pupuk kimia mudah digunakan, murah, memiliki kandungan mineral di dalamnya jelas, dan juga terdapat banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dampak negatif pupuk kimia Berikut dampak negatif penggunaan pupuk kimia baik bagi tanaman maupun bagi lingkungan, di antaranya Tanah mengeras Penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dapat membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya. Baca juga Mengenal Tanaman Serealia dan Manfaatnya Pupuk adalah bahan yang memiliki kandungan atau beberapa unsur hara yang biasanya digunakan untuk tanaman yang berguna untuk membantu pertumbuhan tanaman agar lebih maksimal. Secara umum pupuk memiliki fungsi yaitu digunakan untuk sumber unsur hara tambahan yang diperlukan tanaman untuk mendukung proses pertumbuhannya, disamping itu juga pupuk berfungsi untuk memperbaiki sifat struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah supaya baik digunakan untuk media tanam. Pupuk berdasarkan materialnya dibedakan menjadi 2 yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Perbedaan pupuk organik dan pupuk anorganik diantaranya ada dalam kandungannya, prosesnya, dan juga harganya. Pada dasarnya Unsur hara yang diperlukan oleh media tanam yaitu C, H, O, Zn, CI, B hara mikro, dan sebagainya. Pupuk bisa kita gunakan pada tanaman melalui daun, tanah, atau dengan diinjeksi ke batang tanaman. Kesalahan dalam menggunakan pupuk akan berdampak pada hasil akhir Cek juga Kenali jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya Berikut perbedaan pupuk organik dan anorganik yang penting untuk di ketahui Pupuk organik Pupuk organik atau disebut juga pupuk alam adalah pupuk yang berasal dari bahan alam yaitu proses pelapukan dan penguraian bahan organik yang terdapat di alam seperti pupuk hijau atau kompos dan pupuk kandang yang berasal dari kotoran Pupuk organik mempunyai kelebihan diantaranya Salah satu perbedaan pupuk organik dan anorganik adalah pupuk organik mengandung unsur hara yang cukup lengkap, meskipun kadarnya tidak seperti pupuk anorganik yang memiliki kadar yang banyakDapat memperbaiki struktur tanah, karena pupuk organik membuat struktur tanah menjadi remah dan gemburPenggunaan pupuk organik dapat menaikkan daya serap tanah terhadap air, hal ini membantu tanaman tumbuh secara baik dan mencegah terjadinya kekeringanPerbedaan pupuk organik dan anorganik yang selanjunya yaitu pupuk organik dapat membantu meningkatkan aktivitas mikroorganisme, juga membantu menguraikan sejumlah nutrisi penting bagi tanaman hingga menjadi unsur atau senyawa yang memudahkan tanaman untuk Meskipun pupuk organik memiliki banyak sekali manfaat, akan tetapi pupuk organic pun memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan pupuk organic diantaranya Kinerja yang lambat dibandingkan dengan pupuk anorganik karena proses penguraian membutuhkan lebih banyak waktu. Kurangnya efektifitas penyerapan, proses penyerapan pupuk organik lebih rendah dibandingkan dengan proses penyerapan pupuk anorganikDalam tingkat kelarutan, tidak seperti pupuk anorganik yang dapat langsung diserap oleh tanaman, pupuk organik lebih membutuhkan proses atau waktu hingga pupuk tersebut dapat diserap oleh tanamanKadar nutrisi, kadar unsur pupuk organik belum diketahui pasti kadar unsurnya, dan diperkirakan tidak setinggi dalam kadar pupuk anorganik Pupuk anorganik Berbeda dengan pupuk organik, pupuk anorganik adalah pupuk yang biasa dibuat di pabrik-pabrik, yang diperoleh dengan menambang bahan-bahan mineral contohnya natrium nitrat yang berasal dari alam yang diolah dan kemudian dikemas untuk di jual dan di pasaran. Pupuk anorganik contohnya SP36, urea, dan sebagainya. Seperti hal nya pupuk organik, pupuk anorganik memiliki kelebihan dan kekurangan Kelebihan dari pupuk anorganik adalah sebagai berikut Dari kadar nutrisi, perbedaan pupuk organic dan pupuk anorganik yaitu pupuk anorganik mengandung takaran unsur hara dan menyediakan nutrisi yang pas hal ini disebabkan karena pupuk anorganik telah dikalkulasikan sebelumnya ketika berada di pabrikKebutuhan pupuk anorganik tidak sebanyak pupuk organik sehingga akan lebih hemat biaya. Contohnya pada tanaman cabai dengan luas satu hektar yang membutuhkan pupuk ZA sebanyak 200 kg, akan tetapi pupuk kandang yang dibutuhkannya berkisar antara 15-20 pupuk organic dan anorganik yang selanjutnya adalah dalam tingkat kelarutan, pupuk anorganik bahan penyusunnya merupakan unsur sederhana maka hal ini dapat memudahkan penyerapan langsung oleh tanaman sehingga akan memaksimalkan pertumbuhan tanamanPerkembangan pelepasan nutrisi,dengan berat yang sama, pupuk anorganik menghasilkan efek reaksi pada tanah dan tanaman dengan penyerapan yang lebih cepat dan juga lebih efektif dibandingkan dengan pupuk organik. Meskipun mempunyai banyak keunggulan di banding pupuk organik, pupuk anorganik memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan dari pupuk anorganik adalah sebagai berikut Perbedaan pupuk organic dan anorganik yaitu salah satunya dalam penggunaan pupuk anorganik jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat berakibat negatif, meskipun mempunyai banyak kelebihan akan tetapi jika digunakan dalam jangka waktu yang lama bisa memberikan dampak negatif yang mengakibatkan matinya mikroorganisme dalam tanah, yang dimana mikroorganisme tersebut mempunyai fungsi sebagai pengurai senyawa organikMemakai pupuk sesuai dosis, pupuk kimia ini akan lebih efektif digunakan apabila dengan dosis yang sesuai, karena jika berlebihan bukannya akan menambah kualitas tanaman malah akan membuat tanah menjadi asam, karena mineral pupuk yang tidak diserap oleh tanaman jika bereaksi dengan air maka tanah akan membentuk senyawa asamKandungan unsur haranya kurang lengkap, tidak seperti pupuk organic yang memiliki kandungan unsur hara yang cukup lengkap, pupuk anorganik hanya mengandung pupuk makro seperti N, P, KHarga yang sering melonjak, salah satu perbedaan pupuk organic dan anorganik yang selalu diperhatikan oleh para penggunanya yaitu harga pupuk anorganik yang terkadang melonjak disebabkan oleh kelangkaan dari pupuk itu sendiri, berbeda dengan pupuk organik yang diperoleh dari bahan alami. Berikut penjelasan umum mengenai perbedaan pupuk organik dan anorganik yang telah dijelaskan melalui kelebihan dan kekurangan dari pupuk organik dan pupuk anorganik diatas. Dapat disimpulkan bahwa, perbedaan pupuk organik dan anorganik memiliki keunggulannya masing-masing. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, dan diusahakan menggunakan pupuk dengan seimbang agar kualitas tanaman kita tetap maksimal dan tidak menimbulkan efek negatif pada tanaman maupun pada media tanam. Tapi prinsipnya jenis pupuk organik ataupun pupuk anorganik sama-sama baik untuk pertumbuhan tanaman. Semoga bermanfaat! CEK JUGA 23 keuntungan bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik

kelebihan dan kekurangan pupuk anorganik